Tradisi Unik di Minangkabau Sambut Bulan Suci Ramadhan
Beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan datang, tiap-tiap daerah tentu memiliki tradisitersendiri dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Masyarakat Minangkabau pun memiliki beberapa tradisi unik yang perlu anda ketahui, penasaran? Baik langsung
saja kita bahas :
1. Balimau
Balimau merupakan tradisi khas yang di lakukan masyarakat Minangkabau sehari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Biasanya di lakukan di kawasan yang memiliki aliran sungai, mandi di sungai dengan menggunakan
limau sebagai pengganti sabun bermakna menyucikan diri sebelum menghadapi bulan suci Ramadhan.
Dalam tradisi ini sebetulnya perempuan tidak perlu balimau di sungai , cukup mandi di sumur rumah sehingga tidak sampai bercampur antara laki-laki dan perempuan
di kawasan tempat balimau tersebut. Tapi di zaman sekarang ini mandi balimau sudah bergeser norma nya dengan bercampur laki-laki dan perempuan di kawasan yang sama dengan alas an rekreasi, sedangkan pada dasarnya tradisi yang di ajarkan tidak demikian.
2. Balamang
Lamang penganan khas Sumatera Barat ini terbuat dari beras ketan
putih dicampur santan yang di masukan kedalam bambu, daun pisang di gunakan sebagai alas untuk ketan yang akan di bakar didalam bambu dengan menggunakan bara api. Balamang sudah menjadi tradisi untuk menyambut bulan puasa bagi masyarakat Minang. Lamang biasa
di berikan dahulu untuk yang di tinggikan setingkat atau bisa disebut tetua di wilayah yang di adakan tradisi balamang.
3. Marandang
Rendang adalah makanan terkenal khas Minangkabau, dan kegiatan memasak rending juga termasuk tradisi yang dilakukan masyarakat Sumatera Barat dalam menyambut bulan puasa.
Tradisi ini di lakukan banyak masyarakat Minang
dengan alasan sebagai menu sahur di awal-awal bulan suci Ramadhan di karenakan rending makanan yang tahan lama dan sudah di akui dunia sebagai makanan terlezat di dunia
4. Mandoa
Salah satu tradisi yang di lakukan untuk menghadapi bulan suci Ramadhan lainnya di Minangkabau yaitu mandoa. Acara yang dilakukan yaitu berdoa bersama yang di pimpin oleh alim ulama yang di undang, Biasanya tuan rumah
juga mengundang anak yatim. Makna dari diadakan tradisi mandoa yaitu untuk menunjukan rasa syukur akan datangnya bulan suci Ramadhan, serta sebagai ajang silahturahim dan saling maaf memaafkan bagi sesama masyarakat tempat tinggal.
Acara mandoa diselenggarakan
dengan makan bersama dan di dahului dengan ucapan atau petatah-petitih dari alim ulama yang memimpin acara.
5. Ziarah ke makam keluarga
Tradisi yang tidak asing di Indonesia ini juga menjadi tradisi rutin sebelum masuk bulan Ramadhan di Minangkabau. Bertujuan untuk membersihkan, merawat serta mendoakan keluarga yang sudah mendahului
kita. Biasanya pengunjung membawa bunga, air dan membacakan surat yasin untuk masing masing makam keluarga.